SELAMAT DATANG DI -- www.andykasipil.blogspot.com -- BERBAGI SEPUTAR ILMU TEKNIK SIPIL

Jumat, 09 Maret 2012

Profil PT. Bukit Asam tbk

SEJARAH PERUSAHAAN
Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA).
 Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut Perseroan. Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan Perseroan.Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket batubara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode “PTBA”.
 
VISI DAN MISI
 
Visi
Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan
 
Misi
  • Fokus kepada core competency dan pertumbuhan yang berkesinambungan
  • Memberikan tingkat pengembalian yang optimal kepada pemegang saham
  • Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja
  • Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional
  • Memberikan kontribusi yang maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan 
Strategi
Perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia yang menerapkan Enam Langkah Strategis :
  • Fokus kepada pertumbuhan produksi/ penjualan batubara
  • Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan 1
  • Restrukturisasi korporasi
  • Meningkatkan kompetensi dan regenerasi SDM serta meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja
  • Meningkatkan sistem remunerasi yang berdasarkan kinerja 
  • Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan
  •  
LOKASI PENAMBANGAN


UNIT BISNIS - PENJUALAN

Untuk menjamin berlangsungnya peningkatan penjualan dimasa-masa mendatang di tengah kecenderungan permintaan batubara yang meningkat, Perseroan menjalankan strategi pemasaran meliputi: Komitmen jaminan kualitas produk, Komitmen pelayanan pelanggan, Koordinasi, Persiapan Implementasi Supply Chain Management System.
Perseroan menjual batubara ke pasar domestik maupun ekspor dengan harga yang memberikan tingkat pengembalian terbaik. Perseroan melakukan penjualan batubara dalam bentuk kontrak penjualan jangka panjang maupun melalui pasar spot, sedangkan harga penjualan selalu mengacu pada harga pasar batubara thermal internasional.
 
Tahun 2010 Perseroan mencatat volume penjualan sebesar 12,95 juta ton, naik 3,7% dari tingkat penjualan tahun 2009, sebesar 12,48 juta ton. Penjualan ini terdiri dari penjualan domestik sebanyak 8,23 juta ton dan penjualan ekspor sebanyak 4,72 juta ton. Dengan demikian, distribusi penjualan domestik menjadi 63,5% sedangkan pasar ekspor menjadi 36,5%, meningkat dari angka sebesar 35,40% di tahun sebelumnya.
 
PRODUKSI
 
Perseroan menetapkan target peningkatan produksi batubara pada 2010, agar sejalan dengan keberhasilan program peningkatan kapasitas angkut kereta api. Untuk mencapai target produksi tersebut, Perseroan secara konsisten menerapkan strategi produksi terintegrasi, fokus pada peningkatan efisiensi operasional produksi, kualitas produksi dan ketersediaan batubara dengan tetap menjaga aspek Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan.
Perseroan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional penambangan. Upaya tersebut ditujukan untuk mencapai 3 (tiga) sasaran utama yakni: menekan biaya produksi, meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan kapasitas produksi batubara swakelola.
 
Untuk menekan biaya produksi, Perseroan melaksanakan beberapa program, diantaranya melakukan penghematan konsumsi BBM, handling batubara, suku cadang/ material serta konsumsi energi listrik; memaksimalkan produksi batubara secara swakelola dengan mengoptimalkan penggunaan BWE system dan mengembangkan sistem penambangan shovel & truck; optimalisasi inside dump untuk memperpendek jarak angkut.
 
Dengan mempertimbangkan efisiensi serta optimalisasi aset operasi, mulai tahun 2009 Perseroan melakukan persiapan pemindahan BWE sistem ke lokasi Tambang Muara Tiga Besar Utama (MTBU) berupa 2 unit BWE dan 1 unit spreader.
 
Seiring dengan optimalisasi BWE sistem tersebut, Perseroan melakukan pembangunan PLTU milik sendiri guna mendukung program operasi BWE sistem serta program efisiensi lain secara menyeluruh dengan menggunakan bahan bakar batubara limbah yang selama ini belum termanfaatkan.
 
Pelaksanaan strategi operasional membuat Perseroan berhasil kembali meningkatkan volume produksi batubara menjadi 12,5 juta ton, naik 7,4 % dibandingkan volume produksi tahun 2009 yang berjumlah 11,6 juta ton.
 
Dari keseluruhan produksi tersebut, produksi yang dilakukan secara swakelola meningkat menjadi 5,64 juta ton, naik 11,5% dari produksi tahun sebelumnya sebesar 5,05 juta ton. Secara bertahap, Perseroan berencana menaikkan kapasitas produksi swakelola. Dengan peningkatan secara bertahap, maka kompetensi SDM Perseroan dalam mengelola tambang secara penuh akan semakin meningkat juga.
 
 
Data diatas diambil dari situs resmi PT. Bukit Asam (ptba.co.id).
untuk keterangan lebih lengkap bisa langsung mengunjungi alamat situs resminya.


Baca Juga >>>>
 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar