Senin, 14 November 2011

Baru Dipakai, Gedung Venue Aquatic Retak-retak

Gambar Balok dan Dinding yang Retak
        Baru saja selesai dikerjakan dan baru dipakai tiga hari sebagai tempat venue SEA Games 2011. Venue Aquatic di Komplek Jakabaring Sport City (JSC) sudah mengalami retak-retak. Dari pantauan Senin (14/11) sore, pada sisi samping gedung Aquatic Centre, tepatnya di bawah papan Swiss Timing sudah terjadi keretakan yang cukup parah.
             Keretakan yang terjadi sangat kasat mata karena retaknya  memanjang sekitar 20 meter. Begitu juga di sisi atas beton penyangga yang mengalami keretakan cukup besar dan memanjang. Keretakan ini cukup mengkhawatirkan bisa membahayakan kondisi jiwa manusia terlebih banyaknya penonton yang datang ke venue Aquatic untuk menyaksikan pertandingan SEA Games setiap hari, apalagi jadwal pertandingan cukup padat.
        
         Project Manager PT Prambanan Dwipaka, Endang Hidayat, Senin (14/11)   mengatakan pihaknya akan memperbaiki keretakan tersebut karena masih menjadi tanggung jawab pemeliharaan kontraktor.
Menurut Endang, keretakan ini terjadi  akibat turunnya pondasi batu kali karena beban crane pada saat install bulkhead  dan swiss timing, beberapa waktu lalu sebelum SEA Games berlangsung. Namun bangunan yang mengalami kerusakan tersebut strukturnya terpisah  dari struktur  struktur utama dan hanya dinding penyekat yang mengalami keretakan.”Jadi itu bukan struktur utama yang retak melainkan terpisah dari struktur tribun maupun kolam,” katanya.
          Menurut Endang semestinya waktu pemasangan bulkhead digeser ke arah dalam sejajar dengan kolam  namun karena waktu yang terlalu mepet, sehingga pemasangannya menjadi seperti saat ini. “Tapi setelah SEA Games kita akan pebaiki,” kata Endang
Aquatic centre, ini  mulai dibangun sejak bulan Agustus 2010. Di tempat ini digelar pertandingan cabang olahraga renang dan loncat indah. Fasilitas yang diklaim bertaraf internasional  didesign oleh konsultan dari Shanghai.
           Arsitektur atap venue ini terbuat semi indoor, dengan tetap memperhatikan faktor eco green, yaitu agar sirkulasi udara tetap berjalan secara alami. Sehingga, lebih menghemat listrik dalam mengatur suhu. Bahan atap terbuat dari membran, sehingga suhu panas saat siang hari dapat tertahan dan dilepaskan pada malam hari, sehingga membentuk warna-warni layaknya kunang-kunang.
Bahan material kolam renang berasal dari Myrtha Pool, sebuah pabrikan penyedia fasilitas kolam renang berstandar olimpiade. Pabrikan asal Italia tersebut memasok seluruh material kolam seperti liner (pelapis lantai dan dinding beton kolam) dan bulkhead (pembatas antar lintasan).
Cekungan kolam berbahan stainless style yang diproduksi Myrtha Pool, dikirim via kapal Sinar Ambon V.178 dalam bentuk lima kontainer berbobot 40 feet. Aquatic Centre yang berkapasitas 3.000 penonton ini memiliki kolam berukuran 26 x 3 x 51,2 meter dengan kebutuhan air mencapai 15.000 meter kubik. Ukuran kolam juga dapat disesuaikan dengan memperpanjang dan memperpendek lintasan. Pembangun venue aquatic ini menghabiskan dana hampir Rp 200 miliar.


adapted from : buanasumsel.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar